Hari Raya Galungan adalah hari raya Umat Hindu yang datangnya setiap 210 hari sekali atau 6 bulan kalendar Bali.
Satu bulan kalendar Bali = 35 hari
Hari Raya Galungan ini selalu jatuh pada hari rabu, wuku dungulan dan berlangsung selama 3 hari. Dimulai dari hari selasa, rabu dan berakhir di hari kamis.
Proses Hari Raya Galungan
Berikut adalah rangkaian dan proses yang terjadi pada setiap hari dari tiga hari perayaan Galungan di Bali..
Hari selasa dikenal dengan "Penampahan Galungan"
Hari dimana segala persiapan sebelum hari raya galungan di keesokan harinya.
Di hari ini Umat Hindu sangatlah sibuk agar segala sesuatunya sudah siap, seperti "Banten" (sesaji) dan juga membuat penjor.
Penjor akan dipasang di depan gerbang dari setiap rumah para warga.
Jika anda kebetulan berkunjung ke Bali ketika hari raya ini, maka akan sangat mudah menjumpai penjor berdiri tegak disetiap rumah.
Bali seakan bersolek menyambut galungan
Dengan berbagai penjor yang dihias dengan sangat menarik.
Satu bulan kalendar Bali = 35 hari
Hari Raya Galungan ini selalu jatuh pada hari rabu, wuku dungulan dan berlangsung selama 3 hari. Dimulai dari hari selasa, rabu dan berakhir di hari kamis.
Proses Hari Raya Galungan
Berikut adalah rangkaian dan proses yang terjadi pada setiap hari dari tiga hari perayaan Galungan di Bali..
Pertama, hari selasa
Hari selasa dikenal dengan "Penampahan Galungan"
Hari dimana segala persiapan sebelum hari raya galungan di keesokan harinya.
Di hari ini Umat Hindu sangatlah sibuk agar segala sesuatunya sudah siap, seperti "Banten" (sesaji) dan juga membuat penjor.
Penjor Galungan |
Penjor akan dipasang di depan gerbang dari setiap rumah para warga.
Jika anda kebetulan berkunjung ke Bali ketika hari raya ini, maka akan sangat mudah menjumpai penjor berdiri tegak disetiap rumah.
Bali seakan bersolek menyambut galungan
Dengan berbagai penjor yang dihias dengan sangat menarik.
Kesibukan membuat penjor dan juga sate banten |
Selain membuat penjor, kegiatan lainnya adalah membuat sate. Sate ini digunakan untuk pelengkap banten pas di hari raya galungan.
Jadi masing-masing anggota keluarga mempunyai tugas yang harus diselesaikan agar segalanya berlangsung lancar.
Biasanya di rumah, kesibukan sudah terlihat dari jam 5 pagi dan bisa berlangsung sampai jam 6 di sore hari.
Itu aktivitasnya penuh banget..
Para ibu dan anak perempuan sibuk dengan mempersiapkan banten beserta segala kelengkapannya. Menyiapkan banyak canang dan lainnya.
Kalau para lelaki sibuk membuat sate banten, penjor, membersihkan tempat suci dan menghiasnya dengan kain khusus yang disebut "wastra".
Waktu seharian tidak terasa lho. Semuanya sibuk dengan tugas masing-masing dan harus selesai ketika sore akan menjelang. Mengingat di sore harinya, ibu harus sudah mulai menghaturkan banten pada penjor.
Kedua, hari rabu
Hari ini adalah hari raya galungan, puncak dari rangkaian upacaranya. Semua umat sudah berdandan mengenakan pakaian adat Bali.
Hari ini adalah hari dimana semua umat hindu menghaturkan banten disetiap rumah masing-masing dan juga ke pura-pura yang ada di desa.
Bau harum dupa dan harumnya bunga, mengiringi Umat Hindu dalam menghaturkan puji syukur kepada Tuhan ( Ida Sang Hyang Widhi Wasa) atas segalah anugrah kepada umat semuanya..
Biasanya proses upacara akan dimulai dari jam 5 pagi dan ada juga yang sampai malam.
Tergantung tradisi dari masing-masing desa.
Kalau di rumah, proses upacara sudah dimulai dari jam 5 pagi dan setiap anggota keluarga sudah mendapatkan tugasnya masing-masing.
Ada yang ke pura dan ada yang menghaturkan banten di rumah.
Setelah di rumah selesai, dilanjutkan lagi ke pura berikutnya dan berlangsung sampai siang, kurang lebih jam 11.
Bisa juga kok melanjutkan ke persembahyangan ke pura-pura besar yang ada di kabupaten masing-masing.
Di hari ini, semua umat hilir mudik dengan kendaraan masing-masing, meluncur ke tempat suci yang dituju dengan satu tujuan untuk menghaturkan banten sebagai ucapan puji syukur atas anugrah yang sudah diberikan oleh Tuhan.
Ketiga, hari kamis
Hari terakhir dalam prosesi galungan adalah hari kamis dan dikenal dengan Umanis Galungan. Prosesi persembahyangan biasanya hanya dipagi hari.
Dan dilakukan di rumah saja.
Tidak sesibuk seperti saat hari rabu.
Hari ini digunakan juga oleh Umat Hindu untuk saling berkunjung ke saudara, mengingat di Bali hari ini masih libur.
Disana kita bisa :
- Bertukar cerita
- Mempererat persaudaraan
- dan sebagainya.
Ada juga yang memanfaatkan kesempatan ini untuk berkunjung ke tempat bermain, sarana hiburan atau tempat umum lainnya.
Tak heran jika di hari ini, tempat yang menawarkan sarana hiburan bakalan ramai diserbu para pengunjung. Ramai sekali..
Penutup
Tak heran jika di hari ini, tempat yang menawarkan sarana hiburan bakalan ramai diserbu para pengunjung. Ramai sekali..
Penutup
Nah, seperti itulah kira-kira gambaran dari Hari Raya Galungan yang berlangsung di Bali khususnya dan juga Indonesia.
Hari raya galungan memang berlangsung selama 3 hari, tapi masih dilanjutkan lagi sampai hari raya Kuningan.
Rangkaian upacara ini menjadi satu..
Rangkaian upacara ini menjadi satu..
Kuningan ini akan hadir setelah 10 hari dihitung dari Hari Galungannya.
Yang khas dari Kuningan adalah adanya nasi kuning.
Selain digunakan untuk banten (sesaji), nasi kuning ini adalah sajian khas yang akan disantap bersama-sama keluarga.
Rasanya nikmat sekali lho..
Enak
Mantap
Sedap...
Nah, seperti itulah rangkaian hari raya galungan dan kuningan bagi Umat Hindu..
Baca juga :
Post a Comment for "Hari Raya Galungan"