Ayo Kurangi Sampah Plastik Dengan Tas Kain

Ketika berbelanja di supermarket dan membayar di kasir, saya diberitahu bahwa tas kresek/plastik sudah tidak disediakan lagi... 



Sempat bingung sih...
Gimana caranya bawa belanjaan? Tas cadangan tidak ada, mengingat belum siap-siap.

Untunglah petugas membawa angin segar...
Mereka juga menjual tas hijau berbahan kain dan bisa dipakai berulang kali tanpa takut cepat sobek.

Tanpa pikir panjang, saya langsung setuju.
Perlu juga soalnya...

Tas tahan lama

Tasnya bagus, bentuknya menarik, puas dengan kualitasnya. Karena berbahan kain, sudah pasti lebih kuat dari tas plastik.
Jadi aman digantung pada motor.

Idenya bagus sekali.

Semakin banyak yang menggunakannya, semakin berkuranglah plastik. Tahu kan kalau plastik kurang bagus bagi bumi?
Selain terurainya lama, jika dibuang sembarangan sangat merusak pemandangan.

Untunglah ada tas hijau.
Ketergantungan akan plastik berkurang.

Ketika berkunjung ke rumah kerabat, tas inilah yang digunakan. Oleh-oleh tersimpan dengan baik dan aman.
Mari jadikan bumi lebih bersih dari sampah plastik... 
Let's go green..

Plastik tidak baik bagi lingkungan

Tas kresek sudah dikenal sejak puluhan tahun lalu. Saking lamanya kita berdampingan dengannya, rasanya semakin sulit berpisah.
Bahkan ketika belanja di warung atau toko, tas plastik gratis.

Tetapi karena sifatnya yang susah terurai, sekitar ratusan tahun, lama-lama semakin banyak berserakan disembarang tempat
Mengganggu pemandangan.

Terus...
Plastik dibuat dari minyak bumi.

Minyak bumi adalah bahan bakar fosil yang tidak baik bagi lingkungan, karena menyebabkan pemanasan global.
Belum lagi sampah plastik yang dibakar, kandungannya membuat udara tercemar.

Nah...
Demi menjaga keselamatan bumi, plastik mulai ditinggalkan. Salah satunya beralih ke tas kain. Tas ini tahan lama dan bisa digunakan berkali-kali.

Selalu membawa di jok motor

Karena beraktivitas lebih banyak menggunakan motor, saya pasti menyimpan satu tas kain di dalam jok. 
Ketika belanja sudah siap.

Memang sih di tempat belanja bisa membelinya, tetapi sayang saja. Kalau bisa dihemat dan ada di rumah, mengapa harus beli?
Biar lebih banyak uang yang disimpan.

Perilaku ini sudah saya terapkan sejak lama.
Sejak tas plastik tidak tersedia di warung atau toko.

Ayo, anda juga bisa.

Langkah kecil yang mampu menghadirkan dampak nyata bagi lingkungan. Kurangi penggunaan plastik demi menyelamatkan bumi tercinta.

Tas plastik dari singkong

Ini ada inovasi menarik lho, tas plastik bisa dibuat dari singkong. Karena berbahan dasar alami, tas ini mudah terurai di alam.
Butuh waktu enam bulan saja.

Jika pemerintah jeli, harusnya bisa memproduksi tas semacam ini lebih banyak.
Yang diuntungkan petani singkong.
Bisa saja harganya naik dan membuat petani semakin sumringah.

Tetapi masih sedikit saya lihat produk tas ini. 

Apalagi Indonesia mempunyai lahan luas, dimana petani kita bisa menanam singkong dengan mudah, harusnya menjadi peluang bagus.
Kalau bisa Indonesia menjadi pengekspor tas plastik berbahan singkong.

Konsumen pasti senang, walaupun di suruh membayar.
Karena mereka tahu jika menggunakan tas plastik ramah lingkungan, membawa dampak bagus bagi tempat tinggalnya.

Untuk sementara, kita gunakan tas kain dulu yuk!!
Simpan dengan baik dan selalu sediakan di tas, jok motor ataupun mobil. Ketika belanja sudah siap dan tidak perlu menggunakan plastik lagi.

Mari selamatkan bumi.

Kumpulkan sampah plastik

Oh ya...
Masih ada satu lagi...

Cobalah mulai memilah sampah di rumah. Pisahkan sampah organik, plastik, kertas dan botol. Mudah kok, tidak repot.
Saya juga begitu.

Sampah plastik dikumpulkan ke dalam satu wadah. Baik itu kresek, botol dan berbagai plastik lainnya. Setelah banyak, saya berikan ke teman.
Kok ke teman?

Karena di tempatnya ada program pengumpulan sampah plastik. Nanti hasilnya bisa ditukar dengan uang atau beras.
Asyik kan??

Daripada plastik dibuang sembarangan, mending saya berikan ke dia saja.

Kertas dan kaca juga ditampung. Soalnya ada yang nyari.
Saya juga untung, karena sampah berkurang dan tidak perlu membuangnya ke penampungan sampah umum.

Sedangkan sampah organik ditanam di kebun.

Setiap minggu, terkumpul kurang lebih satu ember. Lubang digali secukupnya, buang sampah di dalamnya dan tutup kembali dengan tanah.
Setelah dua atau tiga bulan, sampah tersebut sudah hilang menjadi kompos yang menyuburkan tanaman di sekitarnya.


Baca juga ya :

Post a Comment for "Ayo Kurangi Sampah Plastik Dengan Tas Kain"