18 Agustus 2012, aku dan suami mantap menonton pawai
perayaan kemerdekaan RI di Lapangan Kota Singaraja. Saat itu perut sudah menggelembung besar, kehamilan memasuki usia tua. Kesempatan baik sembari jalan-jalan, mengingat kaki yang mulai bengkak akibat kurang gerak.
Selain itu...
Yang membuatku semakin bersemangat adalah mertua dan dadong (nenek) ikut di rombongan pawai sebagai penabuh
gong Ibu PKK Desa Sawan.
Pukul 16.00 kami mendarat di lapangan, ternyata pawai belum dimulai. Sepertinya jalan-jalan dulu, keliling-keliling, sambil menunggu acara mulai.
Lelah bergerak, duduk di samping trotoar menjadi pilihan, mengingat setiap tempat duduk yang tersedia sudah penuh sesak.
Pemandangan menarik
Tiba-tiba mataku tertuju ke sepasang kakek nenek yang duduk
berdampingan, membawa sebungkus nasi dan sebotol minuman. Mereka asyik bercakap-cakap.
Begitu hangatnya, tanpa sadar aku terlena memandangnya.
Suami ku tarik tuk melihatnya
“Pak, kakek nenek itu mesra ya..”, ia menangguk tanda setuju. Dan seketika kamipun masuk dalam dunia mereka, melupakan keriuhan penonton yang menunggu pawai untuk bergerak.
Penuh kasih dan sayang...
Mungkin kalimat itu pantas menggambarkan pasangan lanjut usia itu.
Dari kejauhan, Sang kakek yang duduk di
trotoar membiarkan sang nenek mendekat ke kerumunan pawai.
Memperhatikannya dengan seksama, matanya awas tak lepas dari teman hidupnya. Mengawasi setiap gerak-geriknya, seakan sigap membantu kalau diperlukan.
Lelah berdiri, nenek kembali
duduk di samping kakek yang setia menungguinya. Membuka bekal makanan dan menikmatinya dengan penuh suka cita.
😊
Sungguh momen yang sangat menyentuh...
Ketika sebutir nasi melekat di sudut bibir nenek, sang kakek sigap, menyekanya lembut. Tindakan kecil yang mewujudkan rasa cinta mendalam.
Tidak mau kalah, sang nenek memelintir tutup botol dan memberikannya untuk kakek.
Mungkin bagi orang lain, pemandangan ini biasa saja...
Tetapi bagiku sangat romantis dan jarang ditemui di jaman
sekarang.
Yang sering kulihat adalah
sepasang suami istri lanjut usia meributkan hal kecil, dikobarkan sehingga membesar. Malah terlihat seperti anak kecil yang rebutan permen.
Hihihihi.. sungguh menggelikan..
Dalam hati berharap semoga kelak aku dan suami bisa
seperti pasangan kakek nenek romantis itu.
Memang cinta sepanjang jaman
Dari fisiknya, bisa kulihat kalau kakek nenek ini ketika muda memang ganteng dan cantik. Walau sudah setua itu, mereka tetap ceria dan cerah.
Kegantengan dan kecantikan tidak pudar dari wajahnya.
Tindakan kecil, seka nasi berbalas bukaan air di botol, menjadi pertanda bagaimana mereka menjalani hubungan dari awal menikah.
Terlihat mesra dan romantis.
Mataku benar-benar tidak bisa lepas dari gerak-gerik mereka.
Pemandangan penuh cinta dari pasangan lanjut usia.
Mungkin inilah pertama kali aku melihat, kakek nenek yang begitu saling memperhatikan, menyayangi satu sama lain.
Layaknya anak muda yang dimabuk cinta.
Senyum-senyum sendiri melihat tingkah mereka. Lucu juga ya!!!
😊
😊
Hubungan yang akan ku tiru, bersama suami mengarungi hidup sampai kakek nenek. Saling menghargai dan mencintai sepanjang jaman.
ditulis oleh : putri kesumawati
Baca juga ya :
Post a Comment for "Cinta Sepanjang Jaman Pasangan Kakek dan Nenek"