Makanan enak memang menjadi idaman semua orang, mendengarnya saja sudah bikin air liur jumpalitan, apalagi jika sudah tersaji dihadapan mata??
Semangat pasti menggebu untuk segera menyambarnya..
Jadi tak heran jika ada warung makan yang terkenal enaknya, pasti dikerubuti pembeli. Apalagi jika harganya super miring, tambah ramai saja deh.
Makanan enak tidak sedap lagi dipandang
Semangat pasti menggebu untuk segera menyambarnya..
Jadi tak heran jika ada warung makan yang terkenal enaknya, pasti dikerubuti pembeli. Apalagi jika harganya super miring, tambah ramai saja deh.
Makanan enak tidak sedap lagi dipandang
Bagaimana jadinya ketika makanan yang super enak tiba-tiba tidak sedap dilirik, pesonanya pudar..
Pasti ada yang salah tentunya.
Nah, kira-kira apa yang membuat makanan super enak ini tidak menggoda lagi atau tidak mau untuk memakannya?
Pasti ada yang salah tentunya.
Nah, kira-kira apa yang membuat makanan super enak ini tidak menggoda lagi atau tidak mau untuk memakannya?
Karena sakit
Setuju kan?
Kalau sudah sakit, makanan enak kehilangan daya tariknya.
Ketika sehat, kita melahap makanan itu dengan penuh suka cita. Dan jika sudah terbaring sakit, kondisinya terbalik.
Bubur putih walau hanya ditaburi garam, sangat enak dilibas ketika tubuh sedang sehat-sehatnya. Namun ketika sakit, melihatnya saja sudah malas. Walaupun sudah dihiasi dengan ayam suir-suir atau telur, tetap saja selera makan hancur..
Seperti itulah sakit..
Semuanya tidak enak.
Kondisi badan yang lemas berimbas terhadap hilangnya selera makan, sehingga makanan yang sebelumnya sangat menggoda lidah, sekarang terlihat biasa-biasa saja. Bahkan tidak ingin melihatnya sama sekali..
Waduh..
Pengalaman tipes
Dulu waktu masih kerja disebuah pabrik, saya kena tipes tiga kali. Yang pertama lolos, tipesnya masih ringan dan bisa dirawat di rumah. Hanya istirahat dua hari langsung bugar..
Kerja lagi..
Yang kedua, sama..
Lolos juga karena masih ringan..
Nah, yang ketiga akhirnya saya lolos juga. Lolos untuk tidak bekerja selama seminggu, tiga hari menginap di klinik kesehatan.. Sisanya istirahat di kosan sampai badan benar-benar berasa pulih dan bugar.
Aduh..
Segala makanan tidak sanggup menggoda selera makan.
Bahkan ada teman kerja yang juga kena tipes, dia sama sekali tidak ingin makanan. Ketika melihatnya saja sudah mau muntah..
Seperti itulah efek tipes.
Dan saya merasakannya juga.
Tapi karena ingin cepat sembuh, mau tak mau harus makan.
Makanan diantar tiga kali sehari, pagi siang sore. Menu utama buburlah, mengingat tipes tidak boleh makan makanan bertekstur keras, mesti yang lembut.
Untungnya bubur dilengkapi dengan ayam goreng renyah.
Saya ambil mangkuknya dan memakannya sampai habis. Tentu saja pelan-pelan dan mencoba memikirkan saya harus sehat dan bugar.
Sakit itu ga enak..
Setelah makan, saya tidur lagi..
Tidak ada tv lagi dikamar itu..
Hiburan sepi..
Internet sudah mulai menggeliat, tapi belum ada smartphone. Untuk terhubung ke dunia maya masih menggunakan hp jaman dulu itu lho..
Palingan bisa membaca tulisan saja..
Baca berita dan sebagainya.
Layar hp yang kecil membuat mata cepat sakit membaca, apalagi dalam kondisi sakit. Ditambah kuota internet yang sangat kecil..
Hiburan benar-benar tidak ada.
Mungkin kalau sekarang, dijaman smartphone canggih, didukung kuota internet gemuk, menginap di klinik kesehatannya pastilah tidak terlalu membosankan.
Apalagi dulu saya sendirian disana.
Keluarga tinggal jauh di luar pulau.
Ya sudah dinikmati saja, sembari berdoa supaya cepat sehat dan bisa beraktivitas secara normal dan bisa memakan makanan enak dengan nyaman.
Karena itulah saya selalu menghabiskan makanan yang diberikan perawat. Mereka pasti sudah memberikan makanan terbaik bagi saya agar cepat sembuh dan energi kembali terkerek ke level maksimal.
Sup hangat saat flu
Jangankan tipes, flu yang masih tergolong penyakit ringan saja sanggup menyingkirkan selera makan.
Saya mengalaminya.
Makanan biasa, yang sehari-hari disantap, tidak menarik lagi..
Pengalaman saya, ada satu makanan yang sangat cocok dilahap ketika flu, yaitu sup daging panas. Bumbunya ringan dan aman bagi perut.
Kalau sudah sakit, saya sangat menghindari makanan berbumbu "galak".
Takut perut rewel dan tubuh tidak siap..
Sup seperti ini sangat enak dimakan, tenaga berasa pulih dengan cepat. Karena itulah, kalau sudah mulai terserang flu, istri pasti saya minta membuat sup daging ini.
Biasanya menggunakan daging ayam.
Selain murah, rasanya enak..
Menjaga kesehatan
Kesehatan itu super penting, sangat-sangat penting. Lalai sedikit, sakit langsung menyerang dan menggerogoti stamina tubuh.
Seperti yang sudah disebutkan diatas, sakit membuat makan tidak enak.
Makanan super enak yang menjadi kegemaran kita tidak ada apa-apanya lagi, semua terlihat membosankan.
Ke-seksi-annya lenyap.
Nah, jika ingin terus melihat keseksian makanan, jagalah kesehatan dan lakukan hal-hal yang mampu membuat tubuh tetap bugar.
Salah satunya olahraga dan memakan makanan yang sehat.
Baca juga ya :
Post a Comment for "Saat Seperti Ini, Makanan Super Enak Menjadi Tidak Enak Lagi"