Kecemasan ini saya amati dari murid yang akan menghadapi ujian nasional tingkat SMA. Saya sangat mengerti akan rasa cemasnya.
Ini terjadi karena ia sangat lancar dalam meloncati soal demi soal tanpa bisa menjawabnya, terutama pelajaran matematika dan fisika.
Celotehan aneh pun sering tersembur dari mulutnya dan saya hanya bisa tertawa mendengarnya.
Misalnya :
- "Seandainya saya bisa mempunyai kesaktian untuk melihat kunci jawaban, nilai saya pastinya baik",
- "Kalau saya sakti, lembar jawaban akan langsung saya sulap sehingga langsung terisi sendiri dan benar semua"
- "Seandainya otak saya bisa memproses jawaban hanya dengan memandang soalnya saja"
- Dan seandai-seandainya yang lain.
Wajahnya pucat dan semakin layu setelah tahu bahwa itu tidak akan pernah terjadi.
Persiapan matang
Kondisi berbeda saya jumpai dengan teman-teman waktu SMA dulu, yang rajin belajar dan memang pintar serta mengerti dengan materi pelajarannya.
Mereka ini tergolong siswa yang maniak buku dan belajar.
Tidak ada satu soalpun yang bisa melarkan diri dari mereka. Sekeras apapun soal itu berusaha menipu, maka ada saja cara mereka untuk menangkap jawabannya.
Saya kagum sama mereka.
Sama sekali tidak ada ucapan-ucapan aneh seperti diatas. Mereka santai menghadapi ujian dan lulus dengan baik.
Ketika datang ke sekolah untuk UN, wajah-wajah mereka segar dan tenang. Mungkin mereka sudah siap dengan UN karena sudah bersiap sedia sejak lama.
"Persiapan yang lama
membuat kita semakin tenang"
Lain halnya dengan murid saya yang kurang mempersiapkan diri dengan baik dan waktu ujian sudah singkat.
Ia cemas dan mulai berkhayal dengan cara-cara aneh serta tidak mungkin terjadi untuk menjawab ujian.
Nah daripada dilanda cemas karena ujian, lebih baik persiapkan diri dengan baik agar merasa lebih percaya diri dalam menghadapi ujian tersebut dan bisa menjalaninya dengan lebih tenang..
Selamat belajar dan berjuang ya adik-adik SMA..
Baca juga :
Post a Comment for "Cemas Bisa Menyebabkan Halusinasi"