Umumnya, hewan merentangkan tubuh ketika ngantuk sudah tidak tertahankan. Tengoklah anjing, kucing, sapi, kuda, kalau istirahat atau tidur pasti merebahkan dirinya.
Manusiapun tidurnya begitu, terlentang bahkan dibantali dengan kasur empuk nan memanjakan tubuh. Kalau hewan, cukup beralaskan tanah, posisikan tubuh dan langsung meluncur ke alam mimpi.
Hewan ini tidak rebahan saat tidur
Tapi...
Tidak semua hewan nyaman dengan gaya tidur rebahan.
Mereka memilih menggunakan gaya lain.
Kebiasaan seperti ini baru saya sadari ketika berada di kampung halaman. Kebetulan di rumah (di desa) ada beberapa hewan peliharaan. Jadi secara tidak sengaja sifat seperti itu saya jumpai.
Sudah bisa menebak hewan apakah itu?
Ia adalah ayam.
Ayam kalau beraktivitas dengan berjalan atau berlari. Baik itu untuk mencari makan atau mengajak anaknya jalan-jalan.
Tidurpun juga sama.
Ternyata ia menggunakan kedua kakinya sebagai sandaran dan posisinya seperti jongkok. Sama sekali tidak merebahkan badannya.
Hmmm...
Jago banget si ayam tidur seperti ini ya...
Jadi ayam itu hampir atau tidak pernah rebahan sama sekali. Kecuali ia sedang bertarung dengan lawannya dan terjungkal ke tanah.
Mencari tempat tinggi untuk tidur
Satu lagi...
Ayam kalau tidur pasti mencari tempat yang tinggi (Ini untuk ayam kampung yang dilepas bebas). Kalau di dalam kandang, ia tidak mempunyai pilihan untuk mencari tempat tinggi.
Tujuannya apa?
Keamanan.
Hewan oportunis nan licik selalu berkeliaran. Jika melihat mangsa lengah, siaplah ia menerjang.
Nah, ayam tidak mau bernasib konyol.
Dipilihlah tempat tinggi.
Pepohonan contohnya.
Sehingga, binatang seperti biawak, kucing, pemangsa lainnya sulit menjangkau. Selama tidur ayampun aman dari gangguan dan bisa bangun tepat waktu untuk konser di pagi hari.
Apalagi kalau bukan berkokok.
Terus, ayam kampung itu lincah.
Geraknya gesit.
Tangkas.
Jika merasa terancam, langsung terbang. Sayapnya mengembang dan menjauh dari ancaman. Jika musuhnya bisa dilawan, patuknya sanggup membuat lawan pontang-panting.
Sangat beda dengan ayam kandangan.
Contohlah ayam pedaging.
Itu lho, ayam yang sengaja diternakkan untuk diambil dagingnya. Dalam hitungan bulan, 3-5 bulan, ayam ini sudah siap untuk dijual dan diolah menjadi sajian menggoda.
Banyak kan dagangnya disekitar?
Sangat beda dengan ayam kampung.
Ayam kampung yang dilepas, jauh lebih lama tumbuhnya. Dagingnya juga tidak setebal dan seempuk ayam pedaging. Bahkan terkesan alot dan perlu usaha keras untuk mencabik.
Keluarga unggas tidurnya tegak
Rasanya tidak hanya ayam yang jago tidur tegak, keluarganya dari bangsa unggas juga melakukan hal yang sama. Tengoklah burung, bebek dan lainnya. Rata-rata tidur dengan posisi ini.
Kalau hewan berkaki empat, semuanya rebahan.
Tubuhnya terlalu berat jika tidur tegak.
Bisa-bisa terjungkal.
Kan sakit...
Baca juga ya :
Petok petok 🐓🐔
ReplyDelete