Disuatu pasar, Dongdong sedang berjalan sendirian dan ingin mencari sesuatu yang tidak diinginkannya. Setelah berkeliling beberapa lama, ia kemudian melihat sesuatu yang menarik matanya.
Barang itu adalah sebuah dompet dan sangat menarik perhatian Dongdong. Ia pun menghampiri dagang tersebut dan mau menanyakan harganya.
Dongdong : "Mas, saya mau nanya harga dompet ini berapa?"
Pedagang : "Murah mas, dan bisa ditawar lagi"
Dongdong : "Berapa?"
Pedagang : " Seratus ribu saja mas"
Dongdong terkejut mendengar harga dari mas itu dan tidak percaya harganya bisa melambung setinggi pohon tomat.Dongdong : "Gila, dompet segini saja cepek. Ga salah apa ngasih harga. Saya minta dibuatin nenek di rumah saja ah.. "
Si pedagang tidak mau buruannya lepas kali ini. Ia pun segera menenangkan Dongdong untuk tidak segera mencari neneknya.
Pedagang : "Mas, bisa kurang kok. Mas mau nawar berapa?"
Dongdong : "Ok lah. Karena anda memaksa saya untuk menawar maka saya akan mengajukan harga"
Pedagang : "Berapa mas? Ayo cepat,cepat, cepat".
Si pedagang sudah tidak sabar ingin barangnya laku untuk pertama kalinya dalam sebulan ini.
Dongdong : "Segini mas, sepuluh ribu ya".
Pedagang : " Busyet dah mas, masak segitu. Modal saja tidak kembali itu. Jangan kelewatan dong nawarnya".
Dongdong : "Nenek saya saja di kasi lima ribu ga komplain. Situ kok ga terima?"
Pedagang : "Memang uang lima ribu mau dipakai untuk membuat dompet mas?"
Dongdong : "Ya ga lah. Itu buat beli permen tahu"
Pedagang : "Heh.. ya pantas lah mau lima ribu buat beli permen. Ada-ada saja si mas ganteng ini. Ok deh, harganya saya turunin jadi 60 ribu"
Dongdong : "10 ribu"
Pedagang : "50ribu deh"
Dongdong : "10 ribu"
Pedagang : "40 ribu"
Dongdong tidak menjawab ketika si pedagang terus menurunkan harga dompetnya.
Pedagang akhirnya memberikan tawaran terakhir : "10 ribu deh mas, saya setuju deh harganya sesuai dengan yang mas tawar."
Dongdong : "Dari tadi kek bilang segitu, saya kan ga lama nunggunya".
Pedagang : " Iya mas, namanya juga dagang. Mau ambil berapa dompetnya? Sekalian tiga ya, kan sudah murah ini saya kasi."
Dongdong : "Lho, siapa yang mau beli dompetnya mas. Pertama kali kesini saya kan bilang cuma mau tanya harga doang, ga niat beli kok. Sudah, saya mau pulang. Nenek saya lagi nungguin permen yang lima ribu ni."
Pedagangnya pun tepok jidat lima ribu kali...
Baca juga :
Post a Comment for "Humor : Penawaran Gila-gilaan"