Media sosial menjadi mainan baru nan mengasyikkan bagi masyarakat jaman sekarang. Ga muda ga tua, semua asyik dengan smartphone, gadget canggih yang tersedia dengan berbagai harga. Dan dengan smartphone inilah kita bisa berkelana di dunia yang tak ada ujungnya, tidak terkecuali di jagat medsos.
Media sosial sudah menjadi identitas. Tidak jarang bertemu dengan teman ia akan langsung meminta akun kita dan pertemanan pun dimulai di alam lain.
Terus gatal
Ketika sudah eksis di dunia medsos, tangan pun gatal untuk menuliskan sesuatu. Tak jarang jepretan foto ikut mengekor. Nah disinilah saya melihat ada yang kurang pas..
Terkadang mereka menguplod foto hasil jepretan saat sedang berkendara motor. Di tengah kondisi motor melaju, sempat-sempatnya kepikiran mengambil smartphone dan membidik objek. Pasti sering melihat foto semacam ini kan?
Ini harus dihindari.
Baca juga :
Kondisi jalan yang sangat dinamis dan kadang tidak terprediksi bisa membuat kita dalam bahaya. Menahan nafsu untuk tidak menjamah smartphone menjadi keharusan. Tahu kan akibatnya gimana jika motor tidak bisa dikontrol? Bukan hanya kita yang terkena akibatnya, orang disekitar pun bisa terdampak.
Jangan sampai keinginan untuk "eksis" di medsos malah merugikan. Efeknya tentu besar. Apalagi jika kita menjadi tulang punggung keluarga, smartphone ketika berkendara adalah pantangan.
Kalau memang ada telpun, menepilah. Cari ruang kosong di pinggir jalan yang aman dan tidak mengganggu pengendara lain. Cara seperti ini lebih aman.
Atau anda melihat sebuah spot menarik untuk dibidik pakai kamera, menepilah dulu, turun dari kendaraan dan cari posisi aman untuk menjepret. Intinya kita dan orang lain harus aman dan selamat.
Bijak dan bijak
Ketika smartphone sudah begitu canggihnya, saya rasa kitapun harus mengikuti kecanggihan itu dengan meningkatkan rasa "awas dan bijak" saat memakainya. Tidak disemua tempat gadget ini cocok dipakai.
Salah satunya di jalanan.
Smartphone mesti dijauhkan dulu agar kita, sebagai pengendara, selamat sampai tujuan dan bisa berkumpul dengan orang-orang tercinta.
Senyum mereka menyambut kedatangan kita jauh lebih penting dibanding gadget ini. Setuju kan?
Saya, ketika sedang berkendara, selalu menyimpan smartphone ditas dan tidak akan diambil kecuali sudah berhenti.
Saya juga tidak bisa lepas dari smartphone, soalnya penghasilan erat berhubungan dengan alat ini.
Saya juga tidak bisa lepas dari smartphone, soalnya penghasilan erat berhubungan dengan alat ini.
Tapi dijalanan ada aturannya dan ini sudah menjadi semacam kode etik dalam diri, kalau bermain gadget ketika naik motor apalagi sambil jeprat-jepret sangat terlarang!!
Smartphone tidak pernah disentuh dan baru diberikan kesempatan untuk beraksi ketika saya berhenti untuk istirahat atau berbelanja.
Disaat itulah pesan yang masuk dicek dan mengintip media sosial sebentar, sembari melihat apa yang baru disana. Ternyata ada teman yang mengupload foto saat dia melesat sekencang siput mendorong motor yang bannya gembos.
Haduh..
Contoh kejadian fatal
Masih di medsos, ada satu teman yang dengan polosnya bercerita di statusnya kalau ia baru saja mencium aspal karena terlalu asyik dengan gadget ini dan lupa jika sedang duduk diatas motor yang melaju.
Tentu saja dia menyesal..
Kok tahu? Kan dari statusnya itu dinyatakan bahwa ia sangat menyesali perbuatannya ini dan akhirnya ia yang merasakan sakit dan tidak bisa beraktivitas dengan normal seperti biasanya untuk beberapa hari kedepan.
Untung juga dia jatuh sendiri dan tidak membonceng orang dan lebih untung lagi tidak ada orang disekitar yang menderita akibat keteledoran dan kecerobohannya.
Nah akibatnya bisa merembet kemana-mana kan?
Jadi tidak ada salahnya untuk mulai menanamkan peraturan dalam diri sendiri kalau bermain smartphone ketika berkendara itu "dilarang". Seperti yang sudah saya sebutkan diatas, sebaiknya menepi dulu di tempat yang aman kalau ada telpun atau pesan penting.
Jika sekedar untuk mengambil foto ketika motor melaju, tahan diri dan utamakan keselamatan. Untuk eksis dimedia sosial bukan berarti harus mengorbankan keselamatan.
Tentu saja dia menyesal..
Kok tahu? Kan dari statusnya itu dinyatakan bahwa ia sangat menyesali perbuatannya ini dan akhirnya ia yang merasakan sakit dan tidak bisa beraktivitas dengan normal seperti biasanya untuk beberapa hari kedepan.
Untung juga dia jatuh sendiri dan tidak membonceng orang dan lebih untung lagi tidak ada orang disekitar yang menderita akibat keteledoran dan kecerobohannya.
Nah akibatnya bisa merembet kemana-mana kan?
Jadi tidak ada salahnya untuk mulai menanamkan peraturan dalam diri sendiri kalau bermain smartphone ketika berkendara itu "dilarang". Seperti yang sudah saya sebutkan diatas, sebaiknya menepi dulu di tempat yang aman kalau ada telpun atau pesan penting.
Jika sekedar untuk mengambil foto ketika motor melaju, tahan diri dan utamakan keselamatan. Untuk eksis dimedia sosial bukan berarti harus mengorbankan keselamatan.
Baca juga :
Post a Comment for "Ketika Berkendara, Tekan Gelora Untuk Eksis di Medsos"