Perbedaan Berita Lisan dan Tulisan

Pernah dong mendengar istilah lisan dan tulisan? 
Pasti lah...

Pada pelajaran Bahasa Indonesia, bahkan sejak sekolah dasar, kita sudah belajar perbedaan keduanya. Mereka terdengar berirama ya, lisan dant tulisan, masing-masing berakhir dengan "isan".


Perbedaan lisan dan tulisan

Ok...
Kita mulai dari perbedaan lisan dan tulisan.

Lisan = ucapan atau omongan
Tulisan = sesuatu yang ditulis.



Jadi, kalau kita diminta melakukan sesuatu secara lisan, artinya harus diucapkan langsung ke orang yang dituju.

Sedangkan lisan....
Berarti disampaikan lewat tulisan.
Contohnya seperti surat atau telegram.

Berita Lisan dan tulisan

Nah...
Setelah mengetahui arti lisan dan tulisan, sekarang kita lanjutkan mengenai perbedaan berita lisan dan tulisan.

Artinya tidak jauh berbeda kok!!



Berita lisan

Berita lisan adalah informasi yang disampaikan dengan ucapan.

Contohnya :
  • Menyampaikan berita kepada teman secara langsung di hadapannya
  • Seorang guru memberikan pengumuman kepada muridnya di depan kelas
  • Berita televisi yang disampaikan pembawa acara
  • Penyiar radio memberikan suatu informasi kepada pendengar
  • Video di youtube
Setiap hari kita melakukan aktivitas ini, menyampaikan informasi secara lisan. 
Kapan terjadi?
Tentu saja saat mengobrol dengan teman.

Informasi itu banyak, bisa kejadian di suatu tempat atau pengalaman seseorang. Dari obrolan itu, kita saling bertukar cerita dan akhirnya bertemu dengan banyak informasi menarik.


Berita tulisan

Jenis berita ini disampaikan kepada orang banyak lewat tulisan.
Contohnya :
  • Berita koran
  • Tulisan di majalah
  • Pengumuman di baliho atau spanduk
  • Iklan di internet
  • Surat menyurat
  • Chatting online
  • Tulisan di website
Pengguna menyerap informasi lewat tulisan yang tercetak. Bahkan lewat layanan pesan singkat, kita cepat mengetahui apa yang sedang terjadi.

Informasi mudah lewat internet

Lompatan teknologi informasi sungguh mencengangkan. Dalam kurun beberapa tahun saja kita sudah menapaki era yang benar-benar baru.
Internet dimana-mana.

Dulu...
Di awal kehadiran internet, hanya komputer jalur utama berselancar di dunia maya. Belum terpikirkan ada alat lain yang mampu menyainginya.

Eng ing eng...
Datanglah smartphone.

Ponsel pintar yang multitasking.

Internet dijangkau lewat alat kecil yang mudah digenggam dan gampang ditenteng kemana-mana. Tiba-tiba kebutuhan data melonjak hebat.
Banyak orang haus kuota internet.


Saat penetrasi internet tinggi, penyebaran informasi jauh lebih menggila. Dalam waktu singkat, suatu peristiwa sudah tersebar ke segala penjuru dunia, bahkan hingga ke sudut tersempit yang tidak dijangkau tukang koran.

Lewat satu tombol "bagikan", informasi bergerak lincah ke ribuan perangkat.

Internet menyampaikan informasi lewat dua cara, yaitu tulisan dan lisan. 

Lisan ditemukan pada video-video yang beredar dan tulisan lewat tulisan pada website ataupun pesan singkat.
Kita mempunyai banyak pilihan sebagai pengguna.

Kemudian...
Informasi di internet tersedia full 24 jam sehari tanpa henti. 
Hmmm...
Layanan yang tidak kenal lelah memang.

Saring informasi dengan cermat

Saking derasnya guyuran informasi, banyak lho berita yang tidak benar. Istilah kerennya "hoax". Hati-hati ya, jangan kepancing.
Cek dulu!

Tidak sedikit pengguna yang terjebak informasi sesat, mereka langsung terbawa emosi dan menyebarkan berita jelek ini tanpa mengeceknya.
Share!!


Kalau ada link beritanya, lihat dulu websitenya seperti apa. Apakah websitenya tidak terkenal? Atau terasa asing?
Bolehlah waspada.

Silahkan kroscek di media besar yang sudah puluhan tahun menghiasi pemberitaan di negara kita.

Kalau tidak ditemukan hal yang mirip, kemungkinan hoax.

Hati-hati dengan berita menyesatkan seperti itu!
Pembuatnya mempunyai tujuan tertentu, apakah berniat membuat kekacauan atau hanya sekedar menarik pembaca lebih banyak.

Untuk apa menarik pembaca?
Uang tentunya.

Jika websitenya banyak pembaca, peluang mendapatkan cuan dari iklan bertambah. Dari sanalah mereka meraup pendapatan. Mereka tidak peduli kalau beritanya menyesatkan, gemerincing uang lebih penting.

Berita "click bait"

Ini satu lagi, berita "click bait".
Seperti apa penampakannya?

Dicirikan dengan judul atau headline bombastis tetapi isinya kopong. Informasinya kosong dan cenderung mengelabui pembaca lewat judul.

Tujuannya apaa?
Membuat pengguna internet mau mengklik-nya.

Itulah "click bait".


Hmmm...
Memang meresahkan.

Jika anda berjumpa judul artikel yang terkesan mengada-ada bahkan terlihat ngibul, abaikan saja. Daripada tertipu, setelah dibaca tidak ada manfaatnya. 
Informasi yang tersaji tidak menarik bahkan melenceng dari judul.

Tandai website seperti ini dan blok!

Bahkan ada situs/website terkenal gemar menulis berita seperti ini. Kesal sih membacanya! Ya sudah, di blok saja biar tidak tuman.

Ingin menjadi kontributor berita lisan dan tulisan?

Bagi anda yang hobi menulis dan membuat video, sekarang sangat terbuka peluang untuk menjadi kontributor.
Penyampai informasi bermanfaat bagi orang banyak.

Jika ingin menyajikan berita tulisan, bisa menggunakan website atau blog.
Kalau berita lisan bisa lewat video di youtube.

Manfaatnya apa menjadi kontributor berita/informasi?
Selain mengasah kemampuan menulis dan membuat video, kita bisa mendapatkan pemasukan lho.
Dari blog mendapat uang lewat iklan, video youtube juga sama.

Lihatlah, banyak video blogger yang diguyur pemasukan fantastis setiap bulan.


Mari membuat informasi bermanfaat yang membantu banyak orang, kita sebarkan kebaikan. Kalau ada pembaca yang terbantu, merekapun akan menyebarkannya dan menambah kunjungan ke blog atau channel youtube.

Semakin ramai semakin bagus.
Penghasilan tambah mantap.

Kalau ada rasa, ayo menjadi kontributor berita, baik yang lisan ataupun tulisan. Tuangkan kreativitas ke arah yang positif yang menawarkan manfaat ke pembaca dan penonton.
Selamat mencoba ya!!


Baca juga ya :

Post a Comment for "Perbedaan Berita Lisan dan Tulisan"